Rabu, 06 November 2019

Pulang ke Kotamu

Februari, 2019
Ah, rasanya baru kemarin Aku melihat titik embun membasahi dedaunan ini. Ya, bau tanah basah ini masih terlalu akrab di hidungku.

Sepuluh tahun yang lalu, Aku melihat senyum manis itu menyapaku untuk kesekian kalinya. Ya, senyuman itu terlalu manis untuk bisa kulupakan dan perjalanan kita menjadi sesuatu yang hangat untuk selalu dikenang.

Aku mengenalmu sebagai sosok yang tenang dan berwibawa, yang membuat hati rindu untuk selalu mendekapmu dalam sepi. Kita mungkin tak banyak bicara, tapi hari-hari yang kita lalui sungguh sarat makna. Hingga saat Aku harus pergi, Kau tetap dengan tenang berkata "semoga nanti kembali lagi".

Sepuluh tahun berlalu dan hari ini Aku disini, apa kabar denganmu?? Masihkah di tempat yang sama menantiku sambil tersenyum manis?? Ah, Aku sedikit merindukanmu.

Entah takdir apa yang membawaku kesini, tapi saat atasanku menugaskanku ke kotamu, Aku merasa ada jalan yang terang terbuka lebar dihadapanku, dalam hatiku berujar "semoga kita bertemu".

Hari ini, Aku berdiri disini sambil terus mencari, masihkah Kau disini, di kota ini?? Seketika Aku terpana, senyum itu menghampiriku penuh tanya. Akhirnya, aku menemukanmu, kamu masih sama, tenang dan berwibawa. Kita terhanyut dalam pembicaraan layaknya teman yang sudah berpuluh tahun tak bertemu. Aku tertunduk malu ketika Kau berkata "Aku merindukanmu". Seperti lupa waktu, perbincangan kita tiada habisnya.

Tak hanya sampai disitu, mungkin takdir Tuhan yang Maha Mengatur segala pertemuan, kisah kita berlanjut ketika Kau meminta hadirku dan kedua orangtua kitapun merestui. Sejak hari itu selamanya kita berjanji untuk saling bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar