Senin, 21 Oktober 2019

Aku dan Kamu

Aku merasa tersanjung ketika satu pesan di wa ku masuk yang isinya
"Dek, nanti kita bikin goreng sukun)* ya"
"Uda bawa sukun 2 buah 😁"
Percakapan yang sangat langka antara kita sejak dua buah hati menghiasi rumah tangga kita.
Ya, terkadang semua seperti sim salabim.
Kamu yang sedari dulu mencari , jatuh, terluka, tapi tetap bangkit lagi. Aku yang kurang lebih memiliki kisah yang sama. Tiba-tiba kita dipertemukan dalam kondisi tak terduga dan mengalir begitu saja.
Termantapkan hati untuk berikrar dan menyatu.
Kita yang dulunya santai menikmati hari-hari. Lalu diamanahkan dua tanggungjawab yang alhamdulillaah sedikit menguras tenaga, tapi semuanya menyenangkan. Entah karena kita yang selow, atau memang kita terlalu jatuh cinta hingga tiada sengketa diantara kita.
Kata orang jodoh itu cerminan diri. Aku rasa itu benar, walaupun ada beberapa perbedaan pada prinsipnya pemikiran kita sama.
Setidaknya cara kita mengartikan hubungan itu sama. Mungkin itu yang membuat kita terlihat selow.
Menuju empat tahun pernikahan, pacaran setelah menikah itu enak ternyata yah..
Kita bisa apa adanya dan hikmah penantian panjang itu ya begini. Kita jadi saling menghargai sebuah hubungan, karna dapetinnya susah.
Beberapa waktu lalu kita memang terlalu serius karena aktivitas masing-masing. Tapi keputusan yang diridhoi suami mengembalikan aku ke "habitat" ku dan kita mengikuti iramanya menjadi "normal".
Semoga kita dimampukan Allaah menjadi orangtua seutuhnya yang menjadikan anak-anak kita soleh dan soleha.

)* Sukun adalah nama sejenis pohon yang berbuah. Buah sukun tidak berbiji dan memiliki bagian yang empuk, yang mirip roti setelah dimasak atau digoreng. Karena itu, orang-orang Eropa mengenalnya sebagai "buah roti"

#30dwcjilid20day5
#squad10
@pejuang30dwc
@fithrah_dp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar