Jumat, 08 November 2019

Melintasi Langit Luas

Aku teringat pertama kali melintasi langit dengan burung besi. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan. Ketika hati baru saja terluka karena kepergian pahlawan hidup yang begitu tiba-tiba. Beberapa bulan setelah pemakaman Ayah, Aku mendapat tugas luar kota. Niatku menyetujuinya karena barangkali ini cara Allah menghiburku.

Waktu take-off tiba dipagi yang sunyi itu, segala do'a kubacakan, berserah diri kepada Sang Khalik agar perjalananku dilancarkan. 

Segala puji keluar dari mulutku tanpa henti ketika berada di awan, subhanallah begitu sempurna ciptaan-Nya. Betapa Allah menciptakan langit untuk kamu lintasi agar dapat melihat belahan bumi lain dan mengagumi ciptaan-Nya. 

Seperti tak ingin cepat sampai, perjalanan satu jam empat puluh lima menit itu sungguh sangat bermakna dan mampu membuatku ingin berlama-lama di negeri awan itu. Banyak kata yang bisa kurangkai disitu, langit luas-Mu terlalu banyak menyisakan inspirasi. Langit yang tak bertepi.

Sejak hari itu Aku cukup sering mendapat tugas luar kota. Kadang Aku bertemu matahari pagi atau sekedar cerahnya siang bahkan senja di ufuk barat jauh lebih cantik ketika berada diatas sana. Nikmat mana lagi yang akan engkau dustakan??

Ah, tulisan cantik ini telah membawaku berkelana ke masa lalu, masa sepuluh tahun yang lalu. Terimakasih pengalaman, semoga suatu saat Aku bisa mengulang perjalananku kembali. Menikmati indahnya langit sambil mengaguminya dengan secangkir teh hangat meski dengan duduk yang kurang yang nyaman karena terikat ruang.

#30dwcjilid20day23
#squad10
#pejuang30dwc
#piTha_dp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar