Selasa, 12 November 2019

Ayah - Selepas Kau Pergi

Satu tahun kepergianmu masih menyisakan luka dan kami semakin nelangsa. Betapa tidak, engkau yang selalu memotivasi dan sangat bertanggungjawab kepada keluarga kini tak lagi teraba. Hanya kenangan sebagai pengobat rindu ketika senyummu diyakini ampuh menghapus airmata.

Ayah, kepergianmu yang tiba-tiba sungguh sangat menyisakan luka. Kami seperti kapal yang kehilangan arah, terlebih ketika badai datang mengguncang terasa begitu memilukan mendapati dirimu tak disini meski hanya untuk menguatkan. Kami sungguh sangat goyah.

Satu per satu badai datang menghampiri, entah itu dari luar keluarga atau di dalam keluarga itu sendiri. Sejujurnya kami rapuh, mungkin tak terlihat namun kami bersembunyi dibalik senyum dan tawa. Seolah semua baik-baik saja, padahal tidak, kami canggung karena terbiasa bersamamu. Apalagi Ibu yang terlihat sangat rapuh setelah kepergianmu.

Beruntung engkau meninggalkan iman untuk kami peluk hingga kami masih mampu untuk saling menguatkan dalam kesabaran. Aku selalu berkata, badai pasti berlalu. Tahun demi tahun setelah kepergianmu kami selalu diuji, cuma bisa berdo'a, semoga ujian ini penghapus dosa-dosa kami agar kelak bisa berkumpul kembali denganmu di surga nanti. 

Ayah, pelajaran yang engkau tinggalkan untuk selalu memeluk keluarga dalam keadaan apapun semoga mampu menjadikan kami kuat seiring bertambahnya keimanan kami untuk bekal berkumpul denganmu di akhirat nanti.

#30dwcjilid20day28
#squad10
#pejuang30dwc
#piTha_dp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar