Minggu, 15 Desember 2019

Luka Terakhir

Pikiran Dinta seketika berkelana jauh ke masa lalu tatkala sedang asik menjelajahi instagram dia membaca ada program nulis bareng dengan tema patah hati. Dia langsung bergumam di dalam hati "gue banget nih, ratunya patah hati" sambil tersenyum kecut.

***

"Jeleekk....!!" Dinta mengomentari status facebook Ferdi ditambah emoticon smilenya.

Ferdi adalah kekasih Dinta ketika berseragam putih abu-abu. Mereka adalah pasangan fenomenal yang sangat berbahagia saat itu, karena Ferdi adalah adik kelas Dinta. Meskipun begitu, Dinta yang lugu dan manja cocok sekali dengan Ferdi yang dewasa dan penyayang.

Dinta bukan tipe gadis yang suka bertengkar, berpacaran dengannya mungkin kamu hanya bertemu yang manis-manisnya saja. Layaknya sinetron yang romansanya suka bikin klepek-klepek dan baper. Sementara Ferdi adalah si petualang cinta yang mulutnya manis sekali, hingga mampu membuat Dinta berbunga-bunga setiap hari lewat kata-katanya. Benar kata para pecinta, wanita jatuh cinta lewat telinga.

Jadian ditanggal cantik 03-03-2003, beberapa bulan pacaran mereka putus ketika Dinta lulus dan melanjutkan kuliah di kota berbeda, alasannya sederhana, Ferdi selingkuh. Sejak saat itu komunikasi mereka terputus, hingga suatu hari sepulang kuliah Dinta melihat sosok yang tak asing, Ferdi. Dia sudah lulus sekolah dan berkuliah di kota yang sama, namun setahun kuliah dia memilih ikut tes kepolisian dan lulus. 

Komunikasi kembali terjalin, namun Dinta membatasi hubungan mereka hanya sebatas kakak-adik. Temannya menyarankan demikian ketika Ferdi ngajak balikan. Dinta pun tak berani mengulang kembali karena takut terluka.

***

"Iya jeleeekk..." Ferdi membalas komentar Dinta. Tak disangka, komentar Dinta di fb membuat komunikasi kembali terjalin diantara mereka. Mulai dari komentar status fb, komentar status bbm. Singkat cerita, ternyata Ferdi baru putus dari kekasihnya yang masih satu kantor sementara Dinta telah memilih menjadi high quality jomblo.

Karena usia yang sudah pantas menikah dan Dinta juga sudah tidak tertarik pacaran, seketika langsung menerima kehadiran Ferdi yang kala itu mengajak Dinta menikah. Mereka seperti kembali ke masa lalu, ketika cinta bersemi didalam hati. Ferdi masih dengan kejutan-kejutan indah seperti sinetron-sinetron abege dan dinta masih dengan keluguan yang berharap pencariannya berakhir di Ferdi.

Pernah suatu ketika Ferdi berkata, "nanti kalo sudah menikah kamu harus belajar cara pasangin atribut dibajuku ya, jangan sampai kebalik." 
Kalimat itu terasa begitu indah di telinga Dinta, wajahnya bersemu merah membayangkan akan hidup bersama dan menjadi pasangan bahagia.

Bertemu dengan kakak Dinta sudah dilakukan Ferdi tinggal menemui orangtua masing-masing yang masih dalam rencana, mencari waktu yang tepat, hingga suatu ketika Ferdi yang berjanji menemui Dinta yang bekerja beda kota minggu depan batal berangkat. Tanpa kata-kata, Ferdi menghilang begitu saja. Dinta kembali merasa was-was didalam hati, "apa dia belum berubah" batinnya.

Dinta yang baru berbahagia karena kembali jatuh cinta tak bisa mengawal hatinya. Pesan bbm bertubi-tubi masuk setiap hari ke bbm Ferdi, dibaca tapi tak dibalas. Sementara status fb-nya menyuarakan kebimbangan dan putus asa. Dinta punya firasat buruk, hingga tiba-tiba Ferdi menghubungi.

"Apa kabar Din??" Suara Ferdi terdengar berat.
"Baik, kamu kemana aja??" Tanya Dinta.
"Maafkan Aku Din, kita sampe disini saja. Masalahku berat Din, kamu hanya perlu tau, Aku harus bertanggung jawab atas perbuatanku. Aku harap kamu mengerti Din, maafkan Aku." Ferdi menjelaskan dengan nada berat dan sesak.
Dinta langsung terpaku mendengar kata tanggung jawab yang keluar dari mulut Ferdi, apa yang telah terjadi??
Merasa tak perlu bicara banyak Dinta hanya bilang, "Ya udah, kalo itu yang terbaik. Kamu jaga diri ya, makasi buat semuanya". Telpon ditutup. Dinta mencoba menyembunyikan lukanya walau dia tahu Ferdi sangat hapal isi hati Dinta.

Beberapa hari kemudian, Fajri, temen Ferdi yang istrinya temen Dinta menghubungi. Sekedar bercerita, yang Dinta tangkap mereka hanya ingin menghibur karena mereka tahu Dinta terlalu baik untuk disakiti. 

Beberapa bulan berlalu, bersyukur Dinta tak serapuh dulu. Hanya butuh beberapa bulan mengobati luka, Dinta bisa kembali menjalani hari sebagai wanita jomblo melangkah tanpa beban. Hingga tiba-tiba ketika asik menjelajahi fb, Dinta melihat foto prewed di timeline Ferdi, di share oleh mantannya yang satu kantor itu. Muka Dinta memanas, hatinya tak menentu meski diluar hanya terlihat senyum terluka. "Ternyata benar dugaannku, dia balik ke mantannya, mungkin memang bukan dia yang terbaik" batin Dinta.

Ya, setiap berdoa didalam sujud Dinta selalu meminta yang terbaik menurut ilmu Tuhan bukan ilmunya. Mungkin karena mudahnya hati Dinta luluh, makanya Tuhan menguji dengan mendatangkan pria yang penuh bujuk rayu agar Dinta tahu kemanisan itu nikmatnya hanya sesaat. Hanya bunbu-bumbu menyesatkan karena hati yang tulus tak butuh mengumbar kata manis melebihi gula.

Sejak pernikahan Ferdi, Dinta menikmati sendirinya tanpa sepi. Ya,,dia sangat menikmati sendirinya dalam proses mencari jodoh sejati. Dia yakin Tuhan sedang mempersiapkan hatinya untuk bertemu dengan yang terbaik karena yang dia tahu setiap peristiwa selalu ada hikmahnya.

#30dwcjilid21day5
#squad4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar