Seiring bertambahnya usia, semakin banyak permasalahan yang kita hadapi. Jika masa-masa berseragam merah putih selalu ada gelak tawa, di masa biru dongker mungkin hanya tinggal tawa. Lalu naik lagi ke masa putih abu-abu, senyum manis merangkul perjalanan. Terlepas dari masa-masa berseragam hadirlah perjalanan yang sesungguhnya, meski bagi sebagian orang masih bisa tertawa lebar. Semakin bertambah usia semakin bertambah lika liku perjalanan.
Semua rasa yang bercampur aduk terangkum dalam sebuah nama, yaitu perjalanan hidup. Ada yang melaluinya dengan tenang, ada yang bergelombang bahkan sampai tertatih. Kesemuanya itu hanyalah tentang pelajaran, ya, sebuah perjalanan adalah pelajaran yang bisa diambil hikmahnya.
Perasaan tak tenang ketika menghadapi masalah itu hanya tentang kepada siapa kita mengadu. Realita anak-anak jaman now kebanyakan mengadu ke sosial media, ada facebook, instagram, whatsapp story, ada-ada aja curhatan kita, yang paling bikin senyam senyum bacanya adalah ketika mereka berdoa di laman sosmed. Nilai-nilai agama hilang seketika, entah itu tentang menyembunyikan duka dan membagikan bahagia, atau tentang menutup aib seseorang maupun diri sendiri, bahkan ada yang dengan tanpa beban membuka aib suami padahal salah satu kewajiban istri adalah menutup aib suami. Na'udzubillah.
Kenapa koq kita lupa kepada Sang Pemilik?? Kita ini milik siapa?? Atas izin siapa masalah datang?? Logikanya saja sudah tentu yang mengizinkan yg memiliki solusi. So, mengadulah saja kepada-Nya, curhat kepada-Nya, menangis kepada-Nya, karena sesungguhnya Allah datangkan masalah sesuai kemampuan kita, dan selalu bersama solusi. Pesannya hanya bagaimana kita menyikapi, akankah kita menyegerakan diri menemui-Nya dalam sujud??
وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ وَلِيًّا وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ نَصِيرًا
"Dan cukuplah Allah sebagai pelindungmu, dan cukuplah Allah sebagai penolongmu"
#30dwcjilid21day2
#squad4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar