Jumat, 13 Desember 2019

Akhirat Dulu, Dunia Kemudian

Mungkin kalimat ini sudah tidak asing bagi Anda "Kejarlah dunia seolah kau hidup selamanya, kejarlah akhirat seolah kau akan mati besok". Ada yang bilang ini kutipan hadits palsu, Saya sendiri lupa dimana menemukan kalimat ini. Pastinya, banyak orang salah mengartikan kalimat ini sehingga mereka justru berlomba-lomba mengejar dunia, mengutamakan dunia dan ibadah untuk akhirat terlalaikan.

Sangat miris sekali melihat apa yang terjadi sekarang, tapi mungkin itu termasuk salah satu tanda kiamat sudah semakin dekat. Apalagi pengaruh teknologi yang semakin canggih, apa-apa online, jadilah manusia lebih banyak berkutat dengan ponsel daripada berinteraksi langsung dengan sesama manusia maupun dengan Tuhan.

Jika memang salah pengertian, lalu bagaimana seharusnya kita mengartikan kalimat di atas??

Umat muslim dimana saja berada pastinya sudah sama-sama mengetahui bahwasanya kita diciptakan untuk menyembah-Nya dan beriman kepada-Nya, menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Demikianlah kewajiban kita sebagai seorang muslim yang beriman. 

Allah menghadirkan kita di dunia untuk beribadah kepada-Nya, mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya sebagai bekal di hari akhir yang akan menentukan tempat terakhir nan abadi kita, surga atau neraka.

Maka sudah selayaknya kita mendahulukan urusan akhirat daripada dunia, karena di dalam Al-Qur'an Allah telah menuliskan janji-janji Nya bagi umat-Nya yang menjalankan perintah, beribadah semata-mata karena Allah. Dan janji Allah itu pasti karena kepastian hanyalah milik Allah.

"Dekati Aku sejengkal, Aku dekati sehasta". Selesaikan saja segala kewajiban untuk akhiratmu, beresin kebutuhan akhiratmu, urusan dunia biar Allah saja yang atur. Walau bagaimanapun pengaturan dari Allah adalah yang paling baik daripada pengaturan manusia.

"Penuhilah akhiratmu, maka Allah akan penuhi duniamu" 

#30dwcjilid21day3
#squad4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar