Sabtu, 14 Desember 2019

Stop Debat!! Walau Benar

Ada orang suka sekali berdebat, udah salah masih saja mempertahankan argumennya. Ada lagi sifat seseorang karena tahu dia benar dengan semangat '45 mempertahankan argumennya sampai orang lain menyadari kesalahannya dan berkata "iya, Aku salah".

Ngotot kepada orang lain yang salah karena ingin menunjukkan kebenaran itu ngga salah. Bagus malah. Menunjukkan ke jalan yang lurus, karena sebagai sesama muslim saja sudah kewajiban kita saling mengingatkan kebaikan. Tapi ternyata berdebat itu tidak dianjurkan dalam islam.

Sebagian orang yang faham agamanya sudah tinggi mungkin sudah tahu. Saya yang baru tahu, itupun karena kebetulan tadi siang mendengarkan ceramah Ustadz Khalid Basalamah di youtube. Lalu bagaimana acara debat yang sengaja dibuat dan ditayangkan di televisi??

Dalam kajian yang berjudul "Tinggalkan Perdebatan Walau Benar" itu disebutkan bahwa Rasulullah SAW, saking tidak pernahnya berdebat, Aisyah Ra sampai paham bagaimana perubahan raut wajah Rasulullah SAW ketika Beliau tidak suka.

Cukup katakan satu kali hal yang kita anggap benar dan berusaha luruskan, ketika mereka tidak mengerti biarkan saja, tinggalkan saja. Lama-lama mereka akan terbiasa dan akan memahami ketika suatu saat terjadi hal yang sama. Karena ketika orang yang kita arahkan ngotot biasanya akan merembes kemana-mana. Namanya manusia, tidak pernah puas.

Ketika kita berdebat, apalagi berlangsung sengit akan keluar kata-kata yang tidak sepatutnya keluar, lama kelamaan jika dilanjutkan akan terjadi caci maki, umpatan, malah jika itu perdebatan suami-istri akan berefek pada kata cerai jika sama-sama tak mampu menahan diri. Na'dzubillah.

Maka dari itu, jika sudah mengatakan kebenaran dalam sebuah perdebatan tinggalkan saja. Terserah, orang tersebut mau nerima atau tidak. Tinggalkan saja, ngga usah pake ribut. Sesungguhnya itu untuk mencegah pertikaian dan hati terluka. Sebab, terluka oleh kata-kata itu biasanya lebih perih daripada tergores pisau.

Dari Abu Umamah, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Aku akan menjamin rumah di tepi surga bagi seseorang yang meninggalkan perdebatan meskipun benar. Aku juga menjamin rumah di tengah surga bagi seseorang yang meninggalkan kedustaan meskipun bersifat gurau. Dan aku juga menjamin rumah di surga yang paling tinggi bagi seseorang yang berakhlak baik.” (H.R. Abu Daud).

#30dwcjilid21day4
#squad4


Tidak ada komentar:

Posting Komentar