Rabu, 18 Desember 2019

Jodoh "On The Way"

Saya tergelitik untuk membahas mengenai jodoh, selain karena pengalaman, di luar sana juga ternyata masih banyak yang galau seperti saya dulu. Mudah-mudahan setelah membaca tulisan saya ini, teman-teman bisa survive dan segera bertemu jodohnya.

'Jodoh adalah cerminan diri'. Kita sudah acapkali mendengar kalimat itu 'kan? Sebenarnya kalimat tersebut ada benarnya, kenapa bukan 'benar'? Karena tidak mutlak seperti diri kita, tapi juga tidak bertolak belakang, makanya kalimat tersebut tidak bisa mutlak dibenarkan. Bisa dibilang serupa tapi tak sama.

Saya pernah mengalami pencarian jodoh enam tahun lamanya dari usia yang ditargetkan. Saya punya target menikah di usia 25 tahun sedangkan saya ketemu jodoh saya di usia 31 tahun. Banyak jatuh bangunnya, tapi alhamdulillah bisa survive walau harus berurai airmata.

Langkah pertama dalam mencari jodoh buat kamu yang lagi galau adalah memantapkan niat. Bukan hal yang janggal jika niat adalah hal yang utamanya tentunya. Tapi niatnya juga harus sungguh-sungguh, jangan sekedar target seperti saya menargetkan diri. Sementara saya bersantai diri. Kemudian setelah niat semata-mata mengharap ridho Allah terpatri di sanubari, mulailah mempersiapkan diri. Perlu persiapan? Iya banget, persiapkan diri menjadi calon suami atau istri, persiapkan diri jadi calon bapak atau ibu. Caranya? Dengan update ilmu. Saya dulu sering membaca buku-buku tentang pernikahan, kata Ustad Yusuf Mansur kalo kamu ingin sesuatu, bayangkan dan sholawatkan. Sebelum baca, berdo'a semoga ilmunya bisa diserap dan bermanfaat di kemudian hari.

Jangan lupa, setelah update ilmu, update diri. Ada orang ingin pasangan baik rupanya, baik imannya, baik sifatnya. Tapi dia sendiri tidak membaikkan diri. Ingin lelaki saleh, tapi dia suka upload foto, suka upload aktifitas zumba, arisan, yoga dan lain-lain. Pertanyaannya, lelaki saleh mana yang mau dengan wanita zombie? Eh, salah, wanita zumba? Pastinya dia juga akan mencari wanita yang saleha. Demikian sebaliknya.

Udah update diri tapi masih belum ketemu? Yakinkan hati, Allah tak 'kan biarkanmu sendiri, hanya saja boleh jadi si pasangan belum se update kamu. So, bersabar sambil terus perbaiki diri. Pengalaman saya, setelah menikah baru ketahuan kalo si Uda baru memiliki pekerjaan tetap di tahun 2010, mutasi ke kotaku tahun 2011, masih belum ketemu kita. 2015 pindah kantor yang ternyata kantor unitnya ditempatkan di kantorku, sebelahan pula ruangannya. Dan disanalah perjalanan si jodoh menuju muaranya.

Terakhir, kadang yang butuh update bukan cuma kamu, tapi keluarga dan kehidupanmu. Bukan hanya kamu yang butuh dipersiapkan tapi juga keluargamu. Lagi-lagi saya contohkan saya dan si Uda. Ibunya pernah terlintas di dalam hati, kalo si Uda nikah maunya rumahnya udah diperbaiki dulu biar lebih bagus lagi. Dan kejadian, rumah selesai jodoh bertemu. Dari sisi akunya? Allah turunkan derajat dari segi harta, tapi naikkan dari segi iman hingga keluarga menyetujui aku dipersunting si Uda.

Jadi, buat kamu yang masih sendiri tapi selalu memperbaiki diri, don't worry jodoh on the way. 

#30dwcjilid21day7
#squad4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar