Menjauhi Gemerlap Dunia

Pernah terlibat di dunia MLM alias multi-level marketing, tak lebih karena ingin mencari percepatan rezeki. Halalkah? Mereka bilang halal, karena murni MLM dan yang 'ku yakini pun memang begitu. Setelah ikut berkecimpung didalamnya, pembagiannya memang adil, ingin penghasilannya besar ya musti kerja. Kalau kerjanya sekedar ya hasilnya sekedar. Aku cukup menikmati menjalankan bisnisnya, walaupun tidak terlalu fokus karena selain bisnis MLM aku terlibat dalam beberapa pekerjaan lainnya. Kenapa? Tak lebih ingin menambah penghasilan saja, membantu suami dalam perekonomian.

Ada satu alasan mengapa aku tidak terlalu serius menjalani bisnis MLM-ku, padahal jika aku serius keuntungan yang akan 'ku dapat juga 'nggak main-main. Setelah mengamati beberapa tahun, salah satu programnya terlalu condong ke dunia 'ku rasa. Apakah itu?

Ada salah satu bonusnya jalan-jalan ke luar negeri atau jalan-jalan dengan kapal pesiar cruise. Siapa yang tidak ingin merasakannya? Apalagi jika itu gratis, dengan biaya sendiri rasanya koq sayang ya, buang-buang uang.

Mengapa aku katakan condong kepada dunia. Program bonus yang diberikan gratis itu sebenarnya adalah seperti sebuah seminar. Otomatis yang namanya seminar ada presentasinya dan endingnya adalah acara dinner party. Merasakan gemerlapnya dunia dibawah lampu-lampu yang ditata sedemikian rupa agar terlihat semarak. Namanya dinner party otomatis ada dresscodenya, pastilah para peserta seminar berlomba-lomba mengenakan busana terbaiknya. 

Disanalah aku merasa sedikit ragu dengan pilihanku, walaupun entah aku suatu saat akan lolos kualifikasi atau tidak. Bonusnya pun sebenarnya juga tidak harus diambil dan bisa diuangkan saja. Namun tetap saja hati ini rancu, ridhokah Allah dengan pilihanku? Terlalu mengikuti gemerlapnya dunia, padahal Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk hidup sederhana.

Kita perlu berhati-hati dalam memilih jalan, karena sesat itu terkadang tak terlihat dan tanpa disadari kita telah membaur didalamnya.

#30dwcjilid21day15

#squad4